Cara Merawat Bayi Baru Lahir - Setelah 9 bulan lamanya dalam kandungan, saat bayi lahir, tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi seorang Ibu. Namun begitu, mungkin Anda akan sedikit mengalai kebingungan mengenai cara merawat bayi baru lahir, apalagi jika itu adalah anak pertama Anda. Bayi yang masih baru lahir tentu masih sangat lemah, sehingga membutuhkan perawatan yang khusus dan hati-hati. Tapi ibu juga tidak perlu cemas, selama ibu selalu mengikuti petunjuk perawatan bayi dari bidan ataupun dokter, maka Anda tak perlu cemas lagi. Hal yang penting untuk selalu diperhatikan ketika merawat bayi yag baru lahir yaitu hati-hati, tidak mudah panik serta cermat.
Bayi Yang Baru Lahir Tak Perlu Mengggunakan Gurita
Memakaikan gurita adlaah hal yang biasanya dilakukan oleh orang tua pada bayinya, dan tradisi ini sudah berjalan sejak lama, namun begitu, saat ini pemakaian gurita telah mulai ditinggalkan. Pemakaian gurita pada bayi malah akan membuat bagian perut bayi tertekan sehingga bayi jadi sulit bernafas. Jika ibu ingin tetap memakaikan gurita pada bayi Anda, sebaiknya ikatannya harus longgar. Janganlah khawatir kalau tali pusat bayi akan tergeser serta cemas bayi bahwa akan kesakitan. Penggunaan gurita yang terlampau ketat malah akan membuat lambung bayi tertekan sehingga bayi merasa tak nyaman. Di samping itu, bayi pun tengah mengalami masa pertumbuhan organ tubuh. Ibu juga tidak perlu khawatir perut bayi akan jadi kembung karena tak memakai gurita sejak bayi. Otot dinding perut bayi memang masih belum kuat serta sangat lentur, jadi terkadang terlihat lebih besar. Seiring dengan proses pertumbuhan serta gerak bayi yang semakin aktif, otot-otot tubuh pada bayi pun akan makin kencang dan jika telah mulai merangkak serta berjalan dengan alami, maka keadaan perut bayi akan lebih kencang lantaran telah ada gerakan serta aktifitas.
Perawatan Bayi Dengan Bedong
Bayi yang baru lahir memang memerlukan kehangatan, akan tetapi, bukannya dengan membungkus bayi rapat-rapat dengan menggunakan kain bedong. Jika ingin memberinya kehangatan, usahakanlah agar lipatan kainnya jangan terlalu erat. Sering-sering bebaskanlah bayi dari bedong supaya bayi bisa bergerak bebas. Membungkus bayi yang baru lahir dengan kain bedong jadi kebiasaan sebagian orang tua, karena selain untuk menghangatkan bayi, namun juga lanataran mereka khawatir jika melihat bayinya seperti ada gerak reflek terkejut. Gerakan refleks seperti terkejut tampak pada tangan serta kaki bayi yang seperti kejang serta gemetar akan tetapi hanya berselag beberapa detik saja. Hal tersebut sebenarnya normal dan pada akhirnya akan menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia 3 bulan. Adpun cara untuk mengatasinya adalah dengan memberinya kehangatan serta rasa nyama dengan memeluk atau meletakkan telapak tangan Anda pada dada bayi dengan lembut, bila terkejut lantaran suara keras serta memperbaiki posisi tidurnya supaya nyaman. Mungkin juga, ibu khawatir kalau bayinya kakinya akan bengkok. Namu tak perlu cemas sebab bayi yang baru lahir memang cenderung bentuk kakinya sedikit bengkok dan menekuk.
Pemakaian Bedak Bayi
Bayi yang baru lahir sebaiknya tak perlu diberikan bedak tabur ke seluruh tubuhnya setelah mandi. Bedak tabur akan beresiko masuk ke paru-paru dan pada kahirnya mengganggu pernafasan bayi. Jika ingin memberikan bedak pada bayi, sebaiknya pakai bedak padat dengan spon lembut. Jika bayai usai buang air kecil maupun buang air besar, janganlah menaburkan bedak pada pantat ataupun alat kelaminnya. Menaburkan bedak malah akan menumpuk kotoran di daerah alat kelamin bayi serta mudah menimbulkan lecet ataupun iritasi.
Pemakaian Popok Yang Aman
Dalam cara merawat bayi baru lahir, sebaiknya bayi pakaiakan popok kain dengan bahan katun lembut. Jika terpaksa memakai pampers ketika berpergian, maka sebaiknya sering-seringlah perhatikan kondisi pampersnya. Ganti tiap kali basah. Sebaiknya, pakailah popok kain berbahan katun yang lembut.
